Minggu, 28 Juni 2009

AKU dalam Bayangmu


kutak bisa menahan

lebih lama lagi atas desakan bayangmu

menderu bak beliung mengurungku

menghatamku bagi gada sang bima

hingga nafasku seakan terputus

dan habis

sepi senyap kutatap layar lcd

masih polos

klik namamu masih sepi

gundah gelisah menggerompol bagai tawon

mendengung seribu tanya sejuta rindu

aku kangen padamu

selingkuhanku

by pepe

22.50 wib

minggu 28/06/2009

Sabtu, 27 Juni 2009

BERHARAP CAHAYA

Kunafaskan udaraku menyesak, menghembus pelan tak melega

Hirupku tak hampa, bercokol dan mendongkol

jantung ini berlubang tanpa Tuhan, paru ini melepuh namamu

Berbagi senyum berbagi sedih inginku denganmu

kekasihku

Ini musimku

Penuh getir,berluka dan mengucur darah

Otak dan hati tak mampu kompromi

Kenapa malam selalu bergerak begitu lambat

Mengapa jam begitu lambat berdetik

jantungku tak mampu berdetak pelan memompa dan terus memompa

aku ingin membunuh waktu

Melepuh

Meledak dalam amarah mati meski bernyawa

ini matiku, untukku dan kusimpan rapi

menutup diri

ini cekamku, meski pagi bercahaya

aku masih

mencari cahayaku


BY ANINDITA

Jogja, possesif, 20:33

Juni 23 2009

tujuh puluh tujuh

Kupintal pelangi, dan itu untukmu

kurajut awan ,itu juga untukkmu

kuwarnani hujan, biru merah kuning hijau

aku terkesima kubuat kaupun jatuh padaku

kukolaborasi hidup dan mati kunikmati gelap terangnya

mengekspresikan mimpi

dan

logikaku mati

berevolusi seperti Darwin, merunduk menegak merunduk lagi

mundur selangkah dalam titik nol norma

selingkuh

lalu aku menyebutmu berkali dan berkali

menangis dan tertawa dalam rindu mendayu dalam waktu yang sama

memusar berpalung dan tsunami mengelegak

baraku dalam siluetmu

aku bergumam dalam konsentrasi

sumpah serapah lewat angin rinduku terkapar

matahari dan bintang meredup

tak bisa kupungkiri aku kehilanganmu

ini tangis ke tujuh puluh tujuh

di tujuh hari tujuh malam

kau pergi

by ANINDITA

Jogja di tangisku kehilangan, 19:33 wib

Di juni 23 2009

Rabu, 17 Juni 2009

Jalan Raya


Senin, 15 Juni 2009

Dikala musim hujan tiba, mulai pula jalanan disekitarku mulai rumah sampai tempat kerja ikutan rusak. Selalu berulang dan terus berulang, cilakanya di lokasi yang sama dari tahun ke tahun. Mengapa bisa terjadi seperti ini? Apa tidak ada anggaran untuk perbaikannya? Tentu tidak karena faktanya selalu diperbaiki. Apa tidak ada tenaga ahlinya? Tentu tidak juga, kan membangun jalan layang aja bisa kok.

Tetapi mengapa jalanan selalu tidak mulus lagi setelah musim hujan tiba?