Kunafaskan udaraku menyesak, menghembus pelan tak melega
Hirupku tak hampa, bercokol dan mendongkol
jantung ini berlubang tanpa Tuhan, paru ini melepuh namamu
Berbagi senyum berbagi sedih inginku denganmu
kekasihku
Ini musimku
Penuh getir,berluka dan mengucur darah
Otak dan hati tak mampu kompromi
Kenapa malam selalu bergerak begitu lambat
Mengapa jam begitu lambat berdetik
jantungku tak mampu berdetak pelan memompa dan terus memompa
aku ingin membunuh waktu
Melepuh
Meledak dalam amarah mati meski bernyawa
ini matiku, untukku dan kusimpan rapi
menutup diri
ini cekamku, meski pagi bercahaya
aku masih
mencari cahayaku
BY ANINDITA
Jogja, possesif, 20:33
Juni 23 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar