Sabtu, 27 Juni 2009

BERHARAP CAHAYA

Kunafaskan udaraku menyesak, menghembus pelan tak melega

Hirupku tak hampa, bercokol dan mendongkol

jantung ini berlubang tanpa Tuhan, paru ini melepuh namamu

Berbagi senyum berbagi sedih inginku denganmu

kekasihku

Ini musimku

Penuh getir,berluka dan mengucur darah

Otak dan hati tak mampu kompromi

Kenapa malam selalu bergerak begitu lambat

Mengapa jam begitu lambat berdetik

jantungku tak mampu berdetak pelan memompa dan terus memompa

aku ingin membunuh waktu

Melepuh

Meledak dalam amarah mati meski bernyawa

ini matiku, untukku dan kusimpan rapi

menutup diri

ini cekamku, meski pagi bercahaya

aku masih

mencari cahayaku


BY ANINDITA

Jogja, possesif, 20:33

Juni 23 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar