Sabtu, 27 Juni 2009

tujuh puluh tujuh

Kupintal pelangi, dan itu untukmu

kurajut awan ,itu juga untukkmu

kuwarnani hujan, biru merah kuning hijau

aku terkesima kubuat kaupun jatuh padaku

kukolaborasi hidup dan mati kunikmati gelap terangnya

mengekspresikan mimpi

dan

logikaku mati

berevolusi seperti Darwin, merunduk menegak merunduk lagi

mundur selangkah dalam titik nol norma

selingkuh

lalu aku menyebutmu berkali dan berkali

menangis dan tertawa dalam rindu mendayu dalam waktu yang sama

memusar berpalung dan tsunami mengelegak

baraku dalam siluetmu

aku bergumam dalam konsentrasi

sumpah serapah lewat angin rinduku terkapar

matahari dan bintang meredup

tak bisa kupungkiri aku kehilanganmu

ini tangis ke tujuh puluh tujuh

di tujuh hari tujuh malam

kau pergi

by ANINDITA

Jogja di tangisku kehilangan, 19:33 wib

Di juni 23 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar